Pada wanita yang bekerja diruang publik, realitasnya masih ada bentuk
ketimpangan dan marginalisasi dari sudut pandang gender. Pada profesi wanita
sebagai penambal ban dikarenakan pekerjaan tersebut didominasi oleh laki-laki.
Landasan Teori yang digunakan ialah Teori Akomodasi Komunikasi &
Teori Gender yang terdapat turunan teori ialah Teori Nature, Teori Nurture dan
Teori Equilibrium. Dengan landasan konseptual yaitu Realitas Sosial, Komunikasi
Di Ruang Publik, Budaya Patriarki & Stereotip, Relasi Gender, dan Peran Ganda
Perempuan.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Dengan
menggunakan paradigma kritis. Dengan metode penelitian studi kasus dengan
penelitian bersifat deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data berupa
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Wawancara dengan informan menunjukkan bahwa masih adanya
tanggapan negatif terhadap pekerjaan wanita diruang publik dengan sifat
pekerjaan yang maskulin. Adanya interaksi sosial dimana realitas yang terjadi
yaitu wanita penambal ban yang membangun komunikasi dengan tujuan
meyakinkan customer untuk menjawab keraguan pada wanita yang bekerja
sebagai penambal ban.
Hasil realitas yang terjadi di ruang publik yang tidak sesuai dengan
kenyataan karena keadaan dan kondisi yang terpaksa dilakukan seorang wanita
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Realitas peran wanita diruang publik pada
profesi penambal ban menunjukkan bahwa wanita mencapai kebebasan dan
kesetaraan gender pada pekerjaan maskulin dimana mempunyai hak yang sama
pada kesetaraan dan keadilan gender.