Adanya penolakan dari beberapa masyarakat terhadap wanita bercadar membuat suatu hal yang bisa digali tentang bagaimana wanita bercadar bisa mengimplementasikan cadar dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menjadi faktor mereka memutuskan untuk menggunakan cadar, bagaimana mereka menjalankan perananan nya di lingkungan masyarakat mulai dari interaksi, sosialisasi, menyikapi perkembangan trend fashion dengan tetap menyesuaikan identitasnya.
Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Ego Psychology dan Teori Interaksionisme Simbolik dengan landasan konseptual komunikasi interpersonal, cadar dan identitas diri untuk menghasilkan kebenaran tentang wanita bercadar dalam menyikapi trend fashion, cara mereka berinteraksi di lingkungan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif dengan metode fenomenologi, pengumpulan data dengan cara melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 3 informan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk interaksi pada wanita bercadar sama dengan individu lainnya dalam melakukan komunikasi. tidak ada perbedaan yang signifikan setelah menggunakan cadar dan tidak kesulitan bagi wanita bercadar untuk berinteraksi dan bersosialisasi
Peneliti memberikan masukan bagi masyarakat dan orang yang tidak menggunakan cadar agar tidak melihat penggunaan cadar sebagai sesuatu yang salah dan asing. Peran kita sebagai makhluk sosial harus mampu menjaga hubungan baik dengan individu lain dan hendaknya dapat memahami dan menerima pilihan dari individu lain.