Penelitian ini di latar belakangi oleh perilaku konsumtif di kalangan remaja di karenakan oleh pengaruh atau dorongan dari influencer baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan dampak negative dikalangan remaja.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori inokulasi ,inoculation Theory pertama kali dikemukakan oleh William J. McGuire disebut juga teori suntikan dan mengambil analogi peristiwa medis. Teori inokulasi adalah suatu pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argument persuasi yang di lakukan orang lain.
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan paradigma positivisme. Metode yang digunakan adalah metode survei dan penelitiannya bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dengan Simple Random Sampling menggunakan populasi berjumlah 118 remaja di wilayah RW 02 kelurahan pondok cabe ilir dan sampelnya sebanyak 91 responden.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh influencer terhadap perilaku konsumtif remaja sebesar 0,102 atau 10,2% terhadap perilaku remaja, sementara sisanya yaitu sebesar 89,8% berasal dari kontribusi faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran untuk akademis dan praktis agar dapat memikirkan dampak dari perilaku konsumtif itu sendiri dan bisa belajar agar tidak membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang kurang dibutuhkan atau tidak di butuhkan.