Tren foto prewedding mulai muncul semenjak media sosial tumbuh di masyarakat umum. Dengan berita yang ada di platform media sosial bertemakan prewedding, memberikan inspirasi pada pasangan-pasangan lain untuk melakukan kegiatan serupa sebelum melakukan pernikahan.
Teori yang digunakan yaitu teori konstruksi realitas sosial yang menggambarkan bahwa proses sosial melalui tindakan dan interaksi individu menciptakan sebuah realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif serta dilakukan terus-menerus.
Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, pendekatan kualitatif dengan metode studi etnografi Dell Hymes. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kepada ketua komunitas fotografi Cikarang Lensa dan Calon Pengantin.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa fenomena foto prewedding yang di upload pada media sosial instagram menjadikan sebuah eksistensi, mendapat pujian serta status sosial.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa fenomena foto prewedding yang di upload pada media sosial instagram menjadi tren bukan semata karena kepentingan pasangan tetapi juga fotografer.