Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog
Text
EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH FLY ASH DAN BOTTOM ASH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) XY PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, PLTU XY
memiliki sebanyak 2 unit pembangkit berkapasitas 110 MW untuk masing – masing unit
dengan konsumsi batubara sebesar 74,47 ton/jam untuk tiap unitnya (dalam kondisi
beroperasi penuh pada kapasitas 100% MCR) dan menghasilkan abu sebanyak 7,4
ton/jam untuk tiap tiap unit (terdiri dari abu terbang dan abu dasar). Saat ini pengelolaan
dan penanganan abu batubara (fly ash dan bottom ash) PLTU XY dilakukan dengan
penataan dan penimbunan pada fasilitas landfill dengan dry landfill system.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan limbah fly ash
dan bottom ash (penataan dan landfilling) pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
XY, Provinsi Kalimantan Timur serta monitoringnya dan membandingkan dengan baku
mutu yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian obeservasional yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan observasi secara
pustaka dan tinjauan lapangan di lokasi penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan obesrvasi langsung dan analisa dokumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah abu yang dihasilkan dibuang pada
fasilitas landfill yang tertera pada Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia nomor SK.188/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2017 tentang Ijin
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk Kegiatan Penimbunan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun Pada Penimbusan Akhir Kelas III.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengelolaan limbah fly ash dan bottom ash
sudah sesuai dengan yang disyaratkan, baik itu secara konstruksi, prosedural penanganan
dan monitoring pengelolaan lingkungannya. Disarankan agar parameter monitoring yang
sudah memenuhi baku mutu tetap dipertahankan, pemisahan penggunaan alat angkut baik
itu fly ash maupun bottom ash, dan perlu dilakukan kajian terkait pengelolaan limbah
lajutan seperti misalnya pemanfaatan limbah fly ash dan bottom ash atau kerjasama
dengan pihak ketiga untuk upaya pemanfaatan.
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul SeriVersi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain