Kebebasan dalam media social sering di salah gunakan oleh para penggunanya untuk menyebarkan informasi provokasi, menyebarkan kebencian, dan hoax. Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku departemen yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengawasi seputar teknologi dan komunikasi sebagai penyampai informasi, menjelaskan mengenai kebijaksanaan kepada masyarakat dan membuat suatu perencanaan-perencanaan untuk memberantas dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat mengenai teknologi dan komunikas, terlebih permasalahan hoax dan unjaran kebencian.
Penelitian ini menggunakan teori CMC (Computer Mediated Communication) dan teori tindakan. Teori CMC merupakan proses komunikasi dalam konteks tertentu, di mana proses itu memanfaatkan media untuk tujuan tertentu sedangkan teori tindakan menitikberatkan pada penjelasan mengenai bagaimana individu mengorganisasikan suatu pengetahuan dan menggunakannya dalam berkomunikasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, penulis melakukan penelitian secara mendalam terhadap komunikasi yang dilakukan oleh biro humas Kominfo dalam memberantas hoax dan ujaran kebencian. penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, observasi non partisipan, wawancara kepada key informan dan informan sebagai alat pengumpulan data dan studi dokumen.