Salah satu social media influencer dengan nama akun di Instagram
@pergijauh atau dengan nama asli Abdul Gofar Hilman dengan pengikut
(followers) 859.000 di sosial media Instagram. Peneliti memilih Gofar Hilman
untuk diteliti karena peneliti ingin mengetahui mengenai resepsi pengikut
(followers) terhadap citra diri Gofar Hilman sesudah kasus dugaan pelecehan
seksual.
Teori dalam penenelitian ini adalah menggunakan Teori Encoding –
Decoding dan menggunakan landasan konseptual Definisi Komunikasi, Unsur-
Unsur Komunikasi, Resepsi, Media Baru, Media Sosial, Instagram, Khalayak,
Influencer dan Perannanya di Media Sosial dan Citra Diri.
Paradigma penelitian menggunakan post-postivisme dengan pendekatan
kualitatif dan menggunakan metode penelitian analisis resepsi Stuart Hall, sehingga
teknik pengumpulan data dengan Focus Group Discussion (FGD). Proses kegiatan
analisis data mencakup: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/validasi.
Pada proses Focus Group Discussion (FGD), peneliti melakukan klasifikasi
jawaban pengikut (followers) dari pemaknaan pesan (decoding) terhadap pesan
media dengan tiga posisi yaitu Dominan, Negosiasi dan Oposisi. Perbedaan makna
terjadi dikarenakan latar belakang informan yang berbeda seperti pendidikan, sosial
dan budaya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa resepsi pengikut
(followers) Instagram @pergijauh terhadap citra diri Gofar Hilman berada diposisi
negosiasi, peneliti memahami bahwa informan mempunyai pandangan positif
namun mempertimbangkan mengenai citra diri kedepannya.