Stand up comedy sebagai salah satu seni hiburan tidak hanya dijadikan sebagai
hiburan namun dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial.
Seperti komika Kiky Saputri dan Bintang Emon yang menjadikan stand up comedy
sebagai media kritik sosial terhadap sesuatu yang keluar dari aturan yang sebenarnya.
Penelitian ini menggunakan Teori Retorika (5 kanon) dan Teori Negosiasi
Wajah oleh Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pendekatan kualitatif, dengan
paradigma post-positivisme dan bersifat deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan
dengan wawacara terhadap dua informan yang dipilih berdasarkan pengetahuan dan
latar belakangnya di bidang bahasa.
Hasil wawancara menunjukan bahwa setiap informan memberikan jawaban
sesuai dengan pengetahuan dan sudut pandang mereka. Terdapat jawaban sesuai
asumsi 5 kanon tradisi retorika kemudian di kaitkan dengan teori negosiasi wajah.
Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa asumsi para informan terhadap
unsur-unsur retorika dalam stand up comedy Kiky Saputri dan Bintang Emon dapat
dikategorikan dalam 5 kanon retorika. Kemudian alasan penggunaan stand up comedy
sebagai media kritik dapat dikaitkan dengan teori negosiasi wajah pada variabel kultur
jarak kekuasaan, semakin dekat jarak kekuasaanya (popularitas) semakin mudah pula
dalam penyelesaian konflik.