Pada penelitian ini mengkaji sebuah model komunikasi antarbudaya pada
asimilasi pernikahan suku Jawa dengan suku Sunda di Kecamatan Rawalumbu,
Bekasi Timur. Pernikahan antarbudaya dapat menimbulkan proses asimilasi dalam
keluarga yang menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi
antarbudaya yang terjadi pada proses pernikahan antara suku Jawa dengan suku
Sunda.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penetrasi sosial,
yang menganalogikan bahwa kompleksitas kepribadian seseorang seperti halnya
pada lapisan bawang, semakin kearah dalam lapisan seseorang maka semakin
personal pembahasannya, semakin luar lapisan seseorang maka semakin bersifat
umum pembahasanannya.
Penelitian ini menggunaka metode studi kasus, yaitu metode analisis data
kualitatif yang menekankan pada kasus-kasus tertentu yang terjadi pada objek yang
dianalisis. Metode ini menggunakan analisis deskriptif. Subjek pada penelitian ini
adalah pasangan suami-istri dari pernikahan capuran antara suku Jawa dengan suku
Sunda yang berada di Kecamtan Rawalumbu, Bekasi Timur.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa proses komunikasi antarbudaya
dapat terjalin dengan baik dan efektif diantara ke-5 pasangan campuran. Semua
informan berusaha untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan budaya
yang ada dalam pernikahan keduanya.
Kesimpulan keduanya juga mencoba menyesuaikan diri dengan budaya
pasangannya. Adaptasi bahkan asimilasi mengacu pada kepala keluarga baik di
suku Jawa maupun di suku Sunda.