Kebaya menjadi identitas bangsa Indonesia bermula dari sejarah nenek moyang di
pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua dari sabang sampai merauke
perempuan sejak dahulu menggunakan kebaya sebagai pakaian wanita bangsa
Indonesia. ASEAN yang terdiri dari lima negara anggota, secara kolektif telah
sepakat untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya bersama ke dalam daftar
warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO.
Pengusulan bersama ini bertujuan untuk memperkuat persatuan dan solidaritas
regional di ASEAN. Skripsi bertujuan menjelaskan dari rumusan masalahnya ialah
bagaimana kerja sama dari lima negara ASEAN dalam pengusulan kebaya menjadi
warisan budaya bersama ke UNESCO. Teori yang digunakan yaitu kerja sama
internasional sebagai memperkuat kerja sama dan solidaritas ASEAN di tingkat
internasional. Metode penelitian yang digunakan jenis penelitian kualitatif dan
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif penelitian ini juga menggunakan
wawancara riset dan studi pustaka dengan teknik keabsahan data yaitu kecukupan
data. Hasil penelitian ini yaitu ASEAN telah berkomitmen untuk melestarikan dan
mempromosikan warisan budaya di kawasan Asia Tenggara. Dengan bekerja sama
dalam pengajuan kebaya sebagai warisan budaya bersama, negara-negara ASEAN
menunjukkan solidaritas dalam upaya pelestarian budaya dan meningkatkan citra
kawasan sebagai tujuan pariwisata budaya.