Instagram @googleindonesia merupakan salah satu pada yang menggunakan media sosial sebagai platform untuk mengkampanyekan kesadaran akan kesetaraan gender di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan khalayak dalam konten kampanye kesetaraan gender #Yukbukasuara pada Instagram @googleindonesia.
Teori yang digunakan adalah Teori Encoding dan Decoding yang dicetuskan oleh Stuart Hall, dengan menggunakan landasan konseptual Komunikasi, Media Sosial, Instagram, Konten, Resepsi,Media, Gender, Public Relation dan Khalayak.
Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif. Analisis data menggunakan analisis resepsi Stuart Hall. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data adalah focus group discussion. Analisis data meliputi karakteristik proses: Reduksi data, Penyajian data, dan Kesimpulan/Validasi.
Hasil penelitian yang didapat diketahui bahwa pemaknaan dominant dimana informant menganggap konten tersebut adalah konten yang sangat positif dalam memperkuat kesetaraan gender yang terjadi di indonesia, Pemaknaan negotiated ialah beberapa Informant menyadari bahwa masih kurang edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat menganggap permasalahan ini hal yang biasa. Pemaknaan opposition ialah satu Informant merasa bahwa kurangnya rasa percaya diri, sehingga konten yang digaungkan @googleindonesia terasa percuma jika Indonesia masih menganut budaya patriarki.
Kesimpulan penelitian ini adalah secara umum Informant sepakat dengan adanya konten kesetaraan gender yang diselenggarakan oleh Instagram @googleindonesia, dimana Informant menganggap konten tersebut mempunyai dampak positif untuk masyarakat khususnya perempuan di Indonesia agar lebih bersuara dan menemukan identitas mereka melalui konten kesetaraan gender dengan hastag #YukBukaSuara