ojek
ojek e-commerce.
Teori yang digunakan adalah Teori Encoding dan Decoding yang dicetuskan oleh Stuart Hall. Adapun konsep yang digunakan terdiri atas Komunikasi, Komunikasi Massa, Media Online, Resepsi, Khalayak, dan Atribut Produk.
Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme, dengan pendekatan penelitian kualitatif, metode penelitian analisis resepsi, dan sifat penelitian deskriptif. Subjek penelitiannya adalah para driver ojek online sebanyak 15 orang, dan objek penelitiannya adalah konten tentang pelarangan atribut pada Mall Puri Indah yang dimuat dari portal berita Suara.com. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in depth interview) melalui Focus Group Discussion (FGD).
Hasil penelitian yang didapat adalah pemaknaan dominant ialah para driver tidak merasa keberatan terhadap peraturan pelarangan penggunaan atribut ojek online di dalam mall. Pemaknaan negotiated ialah beberapa driver memaklumi peraturan pelarangan atribut ojek online di mall dengan beberapa pengecualian. Pemaknaan opposition ialah beberapa driver merasa bahwa kebijakan tersebut mendiskriminasi profesinya.
Kesimpulan penelitian ialah secara umum, informant sepakat dengan kebijakan pelarangan atribut ojek online pada mall konvensional. Dimana informant menganggap kebijakan tersebut merupakan SOP dari suatu mall tempat mereka harus mencari nafkah. Para informant juga melihat kebijakan tersebut dengan positif yaitu dengan tujuan untuk memberi kenyamanan kepada para pengunjung mall dengan menganggap “jaket ojek online hanya untuk di jalanan agar suasana mall tetap higienis”.