Pemberitaan atau informasi dari media massa mengenai kasus vaksin palsu
menjadi stimulus bagi masyarakat Indonesia dalam memberikan persepsinya,
media massa memberitakan secara aktual setiap perkembangan yang terjadi
mengenai kasus vaksin palsu. Media massa juga menyoroti bagaimana sikap dari
presiden Republik Indonesia dalam menyelesaikan dan menuntaskan kasus vaksin
palsu tersebut. Presiden Joko Widodo selama ini dapat dikatakan berhasil dalam
membangun citra kepemimpinan yang baik, hal itu dapat dilihat dari rekam jejak
karir Joko Widodo di dunia politik yang berawal dari jabatannya sebagai seorang
Walikota lalu menjadi Gubernur dan akhirnya pada tahun 2014 Joko Widodo
terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam penelitian ini menggunakan teori atribusi. Metode yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan
kuesioner atau angket dan juga studi kepustakaan.
Persepsi mahasiswa terhadap citra Joko Widodo terbagi menjadi tiga
indikator. Indikator pertama ialah persepsi mahasiswa terhadap citra Joko Widodo
sebagai pemimpin. Pada indikator ini mahasiswa dianggap sudah dapat mengenal
sosok Joko Widodo seperti apa. Lalu, indikator yang kedua ialah persepsi
mahasiswa terhadap citra Joko Widodo dalam menentukan kebijakan. Pada
indikator ini, mahasiswa melihat bahwa Joko Widodo merupakan pemimpin yang
melihat kepentingan dan kebutuhan rakyatnya dalam menentukan kebijakan.
Indikator yang ketiga ialah persepsi mahasiswa terhadap citra Joko Widodo pada
kasus vaksin palsu. Pada indikator ini, mahasiswa memberikan persepsi positif
terhadap sosok Joko Widodo.