Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya PT Swadharma Sarana Informatika untuk menyelesaikan miskomunikasi, yang terlibat dalam upaya menyelesaikan miskomunikasi, apa saja hambatannya dan bagaimana cara mengatasi
upaya penyelesaian miskomunikasi di PT Swadharma Sarana Informatika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan paradigma post-positifisme. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah upaya PT Swadharma Sarana Informatika untuk menyelesaikan miskomunikasi manajer pusat
dengan melakukan pemantauan.
Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya PT Swadharma Sarana Informatika dalam mengatasi miskomunikasi belum efektif, karena jika dikatakan efektif jika ada komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan, tetapi apa yang terjadi para pemimpin PT Swadharma Sarana Informatka sendiri belum bermain maksimal, karena kurang responsif atau cekatan dalam menanggapi masalah dan cenderung mengandalkan staf di bawah ini untuk ditugaskan kembali untuk menyelesaikan masalah, yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab atasan, dan selain itu kepemimpinan atau kurang mau mendengarkan untuk input yang diberikan oleh bawahan. Namun jika dilihat dari kinerja karyawannya telah memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan
perusahaan.