Nation branding merupakan konteks negara yang dapat bersaing secara global
dengan menonjolkan identitas kompetitif yang menjadikannya unik sehingga
dapat membentuk citra sekaligus membangkitkan ketertarikan masyarakat
terhadap negara yang bersangkutan. Ketertarikan merupakan bagian dari minat
apabila individu tertarik terhadap suatu tempat, maka individu tersebut terdorong
untuk mencari tahu informasi secara lebih jauh. Pencak silat merupakan salah satu
dari sekian banyak warisan budaya Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang
di mancanegara. Oleh karena itu terbentuklah organisasi persatuan dari perguruan
pencak dan perguruan silat di Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta dan sejak saat itu pencak silat resmi di Indonesia. Berkembangnya
pencak silat di mancanegara menjadi salah satu manfaat dalam membangun citra
Indonesia yang nantinya bisa menjadi upaya nation branding sehingga
pemerintah dapat mempopulerkan dan mempromosikan pencak silat di dunia
internasional. Penelitian ini menggunkan teori identitas dalam salah satu
perspektif kontruktivis dan diplomasi dalam spesifikasi diplomasi budaya untuk
menjelaskan latar belakang pencak silat dapat menjadi alat negara dalam
mempromosikan budaya nya yang akan popular di mancanegara. Penelitian ini
juga menggunakan konsep Nation Branding dan kepentingan nasional untuk
menjelaskan bahwa ada beberapa yang akan diperoleh dari pelestarian budaya
untuk negara serta akan menjadi citra sebuah negara. Hasil dari penelitan ini
menunjukkan diplomasi melalui budaya seperti pencak silat ini dapat
menciptakan Nation Branding Indonesia di mata dunia dan tujuan nasional pun
untuk membentuk citra tersalurkan.